
00.45

Mega Pratiwi 4C Reguler A
No comments
Cakra Donya adalah lonceng
yang berupa mahkota besi berbentuk stupa buatan Cina 1409 M, dengan tinggi 125
cm dan lebar 75 cm. Lonceng ini merupakan hadiah dari Kerajaan Cina yang
dibawa oleh Laksamana Ceng Ho kepada Sultan Aceh. Cakra berarti poros kereta,
lambang-lambang Wishnu, cakrawala atau matahari. Sedangkan Donya berarti dunia.
Pada bagian luar Cakra Donya terdapat hiasan dan simbol-simbol berbentuk aksara
Cina dan Arab. Aksara Cina bertuliskan Sing Fang Niat Tong Juut Kat Yat Tjo
(Sultan Sing Fa yang telah dituang dalam bulan 12 dari tahun ke 5). Sedangkan
aksara Arab tidak dapat dibaca lagi karena telah aus.
Pada dasarnya Cakra
Donya adalah nama sebuah kapal perang Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yaitu
Kapal Cakra Donya di mana lonceng ini digantungkan, dalam penyerbuannya
terhadap Portugis di Malaka. Pada masa lalu Lonceng dari Kapal Cakra Donya
tersebut, digantung dengan rantai jangkar pada pohon kuda-kuda dekat Mesjid
Baiturrahnim dalam kompleks kraton untuk dibunyikan apabila penghuni kraton
harus berkumpul guna mendengarkan pengumuman Sultan. Akan tetapi, sejak tahun
1915 M Cakra Donya dipindahkan ke Museum Aceh dan ditempatkan dalam kubah
tersebut.
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar